Friday, March 9, 2012

madesu khinzir dan realita anak remaja yang berulang tahun di masa kini(makna ultah yang sebenarnya)

Selamat malam, untuk pertama kalinya admin baru bisa kembali memposting beberapa pendapat admin di dalam blog ini. sebelumnya saya sengaja membuat postingan ini lantaran tanggal 19 maret nanti user ini (hdn-blog) akan berulang tahun yang pertama. tentunya apa yang saya harapkan dan yang saya inginkan ialah blog ini bisa menjadi hdn-blog(dot)com. Amin. Nah kali ini saya akan menampilkan sebuah video bagaimana kelompok madesu khinzir yang orangnya saya kurang tahu (bahkan ketemu atau kenal aja nggak pernah sama sekali, saya cuman tahu sedikit dari mereka dari video cover versionnya oh astuti yang dibuat ama orang namanya Tyas kalo nggak salah). Nah kebetulan beberapa remaja ababil masa kini ini akan mengerjai temannya yang sedang berulang tahun. Mendingan kita simak saja videonya langsung (ngomong2 yang 3 dari kiri yang make baju belang orange/pink kok muka dan tampangnya agak kayak gebetan admin yang admin puja2 selama ini ya? -_-)



Dari video yang kita bisa lihat tadi, terlihat bahwa anak-anak remaja sekarang ketika temannya berulang tahun justru malah diberi sesuatu hal yang kurang baik. Namun di akhir video kita bisa lihat si target (Hanan, kebetulan temennya Puput (yang make baju ungu), Tyas yang memakai baju belang-belang hitam putih dan Sheilla (belang pink/orange) yang tampang bocah, madesu dan muka dan tampangnya agak kayak gebetan admin yang sedang ultah) diberi kue sebagai ganti rugi mereka (lihat foto dibawah untuk melihat bentuk kuenya).

Ngomong2 sebenarnya apa yang dimaksud dengan "Ulang Tahun" itu?
Menurut salah satu kontributor Wikipedia yang menulis artikel "Ulang Tahun", ulang tahun berarti semacam ini

Ulang tahun adalah hari kelahiran seseorang, menandai hari dimulainya kehidupan di luar rahim. Dalam beberapa kebudayaan, memperingati ulang tahun seseorang biasanya dirayakan dengan mengadakan pesta ulang tahun dengan keluarga dan/atau teman. Hadiah sering diberikan pada orang yang merayakan ulang tahun. Pada saat seseorang ulang tahun, sudah menjadi kebiasaan untuk memperlakukan seseorang secara istimewa pada hari ulangtahunnya.

Nah saat ini admin garis bawahi kata memperlakukan seseorang secara istimewa saat seorang berulang tahun. Namun pada kenyataan realita yang sering kita alami selama ini terutama seorang pelajar SMP/SMA, maka kita bisa sering lihat beberapa orang justru merayakan ulang tahun dengan kejutan yang kurang enak bagi orang yang berulang tahun walaupun akhirnya senang juga. Nah saya terkadang masih bingung mengapa kejadian ini akhir-akhir ini sering kita temui.

Ada beberapa cara untuk mengerjain seseorang yang sedang ultah dengan cara yang kurang enak. Diantaranya:

1. Dicuekin, atau pura-pura dikenai masalah atau sebagainya. Ini biasa ditemui dalam beberapa orang yang sedang berulang tahun. Saya lihat bentuk macam ini biasa dilakukan secara spontan dan terkadang memang sudah terorganisir oleh beberapa teman yang dia punya.

2. Diceplokin telor dengan tepung atau dalam video yang saya kasih racikannya berupa telur, kopi dan tepung yang dicampur dengan maizena dan serbuk shabu menurut Sheilla. Kalo nggak salah bentuknya kayak gini deh (sori admin kebetulan dapet gambar pelakunya dan admin lupa edit ya maklum males):

Bentuk inilah yang paling kita mudah jumpai di berbagai jalan terutaman di daerah perkomplekan dekat sekolah. Pelaku yang akan mengerjai biasanya sudah membuat skenario semisal dalam video yang diatas mereka bersembunyi di balik mobil. Atau dalam skenario anak sekolah dengan seragam, biasanya salah satu teman mereka mengajak mereka pergi ke tempat yang sudah di rencanakan. Nah, saat waktunya tiba mereka langsung beraksi. Contoh aksinya ya seperti dibawah ini lah: (kembali lagi admin mendapati foto dengan sumber yang tidak diketahui)
Namun pada akhirnya si Hanan itu mendapat kue walaupun awalnya dia dikejutkan dengan jebakan betmen alias jebakan madesu. Kalau tidak salah bentuk fisik kue yang pada dimakan seperti ini lah (sumber tidak diketahui)
Telah kita ketahui, bila ada kejadian kayak gitu cenderung membuat malu seorang siswa/siswi di mata masyarakat. Mereka berpikir mengapa anak sekarang bisa menjadi madesu seperti itu?

3. Meminta pajak ulang tahun. Maksud saya ialah semisal traktiran dan sebagainya.

4. Dan sebagainya.

Nah sebagaimana kita lihat beberapa cara untuk mengerjai anak yang sedang berulang tahun maka kita lihat kajian tentang ulang tahun menurut islam.

Menurut beberapa pendapat, hukum merayakan ulang tahun sebenarnya tidak begitu wajib. Kebiasaan ulang tahun sebenarnya merupakan budaya nasrani yang sudah tidak asing di kehidupan kita, sama seperti valentine dan tahun baru. Namun bila dalam perayaannya bertentangan dengan aturan Islam maka lebih baik jangan. Penjelasan yang lebih detailnya gini: (dikutip dari http://muslim.or.id/manhaj/sikap-yang-islami-menghadapi-hari-ulang-tahun.html)

Jika hari ulang tahun dihadapi dengan melakukan perayaan, baik berupa acara pesta, atau makan besar, atau syukuran, dan semacamnya maka kita bagi dalam dua kemungkinan.

Kemungkinan pertama, perayaan tersebut dimaksudkan dalam rangka ibadah. Misalnya dimaksudkan sebagai ritualisasi rasa syukur, atau misalnya dengan acara tertentu yang di dalam ada doa-doa atau bacaan dzikir-dzikir tertentu. Atau juga dengan ritual seperti mandi kembang 7 rupa ataupun mandi dengan air biasa namun dengan keyakinan hal tersebut sebagai pembersih dosa-dosa yang telah lalu. Jika demikian maka perayaan ini masuk dalam pembicaraan masalah bid’ah. Karena syukur, doa, dzikir, istighfar (pembersihan dosa), adalah bentuk-bentuk ibadah dan ibadah tidak boleh dibuat-buat sendiri bentuk ritualnya karena merupakan hak paten Allah dan Rasul-Nya. Sehingga kemungkinan pertama ini merupakan bentuk yang dilarang dalam agama, karena Rasul kita Shallallahu’alaihi Wa sallam bersabda,

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Orang yang melakukan ritual amal ibadah yang bukan berasal dari kami, maka amalnya tersebut tertolak” [HR. Bukhari-Muslim]

Perlu diketahui juga, bahwa orang yang membuat-buat ritual ibadah baru, bukan hanya tertolak amalannya, namun ia juga mendapat dosa, karena perbuatan tersebut dicela oleh Allah. Sebagaimana hadits,

أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ ، لَيُرْفَعَنَّ إِلَىَّ رِجَالٌ مِنْكُمْ حَتَّى إِذَا أَهْوَيْتُ لأُنَاوِلَهُمُ اخْتُلِجُوا دُونِى فَأَقُولُ أَىْ رَبِّ أَصْحَابِى . يَقُولُ لاَ تَدْرِى مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ

“Aku akan mendahului kalian di al haudh (telaga). Dinampakkan di hadapanku beberapa orang di antara kalian. Ketika aku akan mengambilkan (minuman) untuk mereka dari al haudh, mereka dijauhkan dariku. Aku lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, ini adalah umatku.’ Lalu Allah berfirman, ‘Engkau sebenarnya tidak mengetahui bid’ah yang mereka buat sesudahmu.’ “ (HR. Bukhari no. 7049)

Kemungkinan kedua, perayaan ulang tahun ini dimaksudkan tidak dalam rangka ibadah, melainkan hanya tradisi, kebiasaan, adat atau mungkin sekedar have fun. Bila demikian, sebelumnya perlu diketahui bahwa dalam Islam, hari yang dirayakan secara berulang disebut Ied, misalnya Iedul Fitri, Iedul Adha, juga hari Jumat merupakan hari Ied dalam Islam. Dan perlu diketahui juga bahwa setiap kaum memiliki Ied masing-masing. Maka Islam pun memiliki Ied sendiri. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

إن لكل قوم عيدا وهذا عيدنا

“Setiap kaum memiliki Ied, dan hari ini (Iedul Fitri) adalah Ied kita (kaum Muslimin)” [HR. Bukhari-Muslim]

Kemudian, Ied milik kaum muslimin telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya hanya ada 3 saja, yaitu Iedul Fitri, Iedul Adha, juga hari Jumat. Nah, jika kita mengadakan hari perayaan tahunan yang tidak termasuk dalam 3 macam tersebut, maka Ied milik kaum manakah yang kita rayakan tersebut? Yang pasti bukan milik kaum muslimin.
Padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wa sallam bersabda,

من تشبه بقوم فهو منهم

“Orang yang meniru suatu kaum, ia seolah adalah bagian dari kaum tersebut” [HR. Abu Dawud, disahihkan oleh Ibnu Hibban]

Maka orang yang merayakan Ied yang selain Ied milik kaum Muslimin seolah ia bukan bagian dari kaum Muslimin. Namun hadits ini tentunya bukan berarti orang yang berbuat demikian pasti keluar dari statusnya sebagai Muslim, namun minimal mengurangi kadar keislaman pada dirinya. Karena seorang Muslim yang sejati, tentu ia akan menjauhi hal tersebut. Bahkan Allah Ta’ala menyebutkan ciri hamba Allah yang sejati (Ibaadurrahman) salah satunya,

والذين لا يشهدون الزور وإذا مروا باللغو مروا كراما

“Yaitu orang yang tidak ikut menyaksikan Az Zuur dan bila melewatinya ia berjalan dengan wibawa” [QS. Al Furqan: 72]

Rabi’ bin Anas dan Mujahid menafsirkan Az Zuur pada ayat di atas adalah perayaan milik kaum musyrikin. Sedangkan Ikrimah menafsirkan Az Zuur dengan permainan-permainan yang dilakukan adakan di masa Jahiliyah.

Jika ada yang berkata “Ada masalah apa dengan perayaan kaum musyrikin? Toh tidak berbahaya jika kita mengikutinya”. Jawabnya, seorang muslim yang yakin bahwa hanya Allah lah sesembahan yang berhak disembah, sepatutnya ia membenci setiap penyembahan kepada selain Allah dan penganutnya. Salah satu yang wajib dibenci adalah kebiasaan dan tradisi mereka, ini tercakup dalam ayat,

لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ

“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya” [QS. Al Mujadalah: 22]

Kemudian Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin -rahimahllah- menjelaskan : “Panjang umur bagi seseorang tidak selalu berbuah baik, kecuali kalau dihabiskan dalam menggapai keridhaan Allah dan ketaatanNya. Sebaik-baik orang adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya. Sementara orang yang paling buruk adalah manusia yang panjang umurnya dan buruk amalannya.

Karena itulah, sebagian ulama tidak menyukai do’a agar dikaruniakan umur panjang secara mutlak. Mereka kurang setuju dengan ungkapan : “Semoga Allah memanjangkan umurmu” kecuali dengan keterangan “Dalam ketaatanNya” atau “Dalam kebaikan” atau kalimat yang serupa. Alasannya umur panjang kadang kala tidak baik bagi yang bersangkutan, karena umur yang panjang jika disertai dengan amalan yang buruk -semoga Allah menjauhkan kita darinya- hanya akan membawa keburukan baginya, serta menambah siksaan dan malapetaka

Saat dulu pada zaman Nabi, kita tidak mendengar bahwa sahabat Nabi atau Nabi saat ulang tahun ada acara pesta yang megah ataupun sebagainya. Nah, sebenarnya ya kita lihat di Al-Quran juga tidak ada ayat yang menjelaskan tentang ulang tahun. Dan perayaan memberi hadiah juga sebenarnya tak perlu saat ulang tahun saja. Asalkan ada niat, hari biasa pun juga bisa untuk memberikan hadiah. Justru saat ada yang membutuhkan pemberian seseorang akan membawa berkah bagi penerima dan pengirimnya. Dan yang perlu diingat, sebenarnya seseorang yang bertambah tua juga menandakan bahwa umurnya mulai berkurang. Ya sebaiknya kalaupun dirayakan, rayakan seperlunya saja dengan penuh sederhana, atau kalau tidak pun ya tidak apa-apa. Toh sebenarnya makna ulang tahun itu bukan dari hadiahnya ataupun dari fisiknya tapi seberapa dewasa mental seseorang yang dimiliki tiap pribadi.

Ya, demikian postingan ini dibuat. Mohon maaf bilamana ada kesalahan. Sekali lagi kalau nama yang ada dalam postingan ini 100% tebak-tebakan kecuali yang upload video dan sang target. Ya mari kita akhiri dengan ucapan Hamdalah bersama-sama.

No comments:

Post a Comment